Makam Lembu Peteng
Dusun Barahan, Desa Tarub, Tawangharjo, Kab, Grobogan
Lembu Peteng adalah nama samaran yang diberikan oleh jaka tarub, dan jaka tarub merupakan mertua dari Raden bondan kejawan alias lembu peteng yang beristrikan nawangsih (anak dari jaka tarub+nawangwulan) cerita tersebut dari orang terdahulu yang sudah paham betul akan silsilah. pas waktu pemugaran tersebut banyak ditemukan benda benda peninggalan bangunan terdahulu, seperti batu bata yang ukurannya besar dan pernah juga ditemukan patung seorang gembala yang lagi megang suling sambil naik sapi, konon patung tersebut merupakan simbol dari lembu peteng yang artinya, lembu; sapi, peteng; gelap/ hitam, yang lebih uniknya lagi ditemukan batu batu besar yang bentuknya menyerupain bentuk patung semar, kursi(bangko),
Disaat itu Ki Ageng Tarub mengasuh dua anak kecil yaitu Bondan Kejawan dan anaknya sendiri. Setelah masuk remaja Bondan Kejawan diperintah ayah asuhnya agar bertapa ngumboro yaitu
disuruh ke sawah selama tujuh tahun dan tidak boleh pulang kalau belum
diambil. Setelah sampai waktunya Nawang Sih diperintah ayahnya supaya
memasak yang enak, setelah memasak agar mengambil saudaranya Bondan
Kejawan yang berada ditengah sawah. Setelah sampai dekat gubug yang
ditempati Bondan Kejawan, Disaat itu Bondan Kejawan sedang istirahat
diatas gubug. Nawang Sih memanggil Bondan Kejawan dari bawah gubug. Bondan
Kejawan terperanjat atas panggilan Nawang Sih karena tidak tahu akan
kedatangannya, sehingga Bondan Kejawan jatuh dari atas gubug dan
memegang bahunya Nawang Sih. Sampai
dirumah Nawang Sih memberitahukan orang tuanya bahwa tadi bahunya
dipegang oleh Bondan Kejawan. Tetapi sang ayah malah memberi tahu Nawang Sih akan dijodohkan dengan Bondan Kejawan, dan akhirnya mereka menikah. Kemudian dikaruniai 2 anak yang diberi nama
1. Ki Ageng Getas Pandowo (Ki Abdulloh) dan
2. Seorang . Puteri (dinikahkan dengan Ki Ageng Ngerang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar