Social Icons

Film Seri ACI ( Aku Cinta Indonesia)

Film ini merupakan segelintir film yang diputar di TVRI jaman dulu dan merupakan serial kalao sekarang barangkali disebut sinetron, tetapi ACI mempunyai pesan moral khususnya kepada remaja. ACI atau Aku Cinta Indonesia adalah film seri televisi yang ditayangkan di TVRI di tahun 1980-an. Judulnya juga dapat berarti singkatan dari ketiga tokoh utamanya, Amir (Agyl Syahriar), Cici dan Ito (Ario Sagiantoro).

Film serial ACI dirancang dan diproduksi oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (PUSTEKKOM) yang bertemakan pengembangan nilai-nilai kepribadian anak dan remaja, seperti: tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerjasama, toleransi, saling menghargai/menghormati, sikap bersaing sehat, persahabatan, dan sikap sportif. Ditayangkan Televisi Republik Indonesia (TVRI) menayangkan film serial ‘Aku Cinta Indonesia (ACI)’ pada tahun 1985-an.

Dalam serial ini diceritakan tentang tiga sekawan: Amir, Cici dan Ito. Amir memiliki sifat kepemimpinan yang tinggi dan mencari ketua kelas. Cici yang manis selalu pintar bergaul. Ito yang berkacamata digambarkan sebagai pelajar yang giat belajar. Mereka adalah para idola di SMP Kota Kita. Dalam pergaulan mereka suka diganggu oleh Wati (diperankan oleh Tursina Andriani), seorang tokoh antagonis yang digambarkan culas dan judes. Hampir seluruh cerita di serial ini mengisahkan konflik antara trio ACI dengan Wati.



ANEKA RIA SAFARI



Masih ingat suara lantang Eddy Sud "Dari Studio TV-RI Senayan Jakarta.. Inilah dia  Aneka Ria Safari.” diiringi sura tepuk tangan keras dan panjang…. Suara  rekaman almarhum Eddy Sud  setiap minggu menggema ke seluruh Indonesia, suara itu sudah sangat akrab terdengar di setiap pemirsa TVRI seluruh Indonesia.
TVRI era 80-an banyak menyuguhkan acara menarik, misalnya Menggambar bersama pak Tino Sidin, ACI (Aku Cinta Indonesia), Oshin dan film-film Mr Manix, The Bionic Woman dan lain-lainnya.
Bagi Anda yang lahir sekitar 1970-an saya yakin pernah mendengar teriakan Eddy Sud di awal pembuka tayangan Aneka Ria Safari, mungkin juga pernah menontonnya. Apalagi yang lahir tahun lebih tua lagi (1969, 1968 dan seterusnya) sebagaian besar pasti ingat memori indah tersebut.
Lahirnya kisah tayangan  Artis Safari tahun 1982,  berawal ketika Eddy Sud bertemu dengan Menteri penerangan RI saat itu (alm. Ali Murtopo) menyampaikan keprihatinannya kepada Ali Murtopo mengenai gejala-gejala merebaknya musik Barat ke Indonesia, selain itu juga untuk menyalurkan bakat penyanyi, bakat musisi dan karya musik Indonesia, serta untuk mempertahankan eksistensi musik sendiri dalam negeri sendiri, maka Ali Murtopo pun setuju. Dia meminta rancangannya dari Eddy Sud lantas menyampaikan frame tersebut. Acaranya disetjui, berjalan dan makin terkenal dan memang akhirnya Artis Safari menjadi tontonan musik paling Top seluruh Indonesia.
Untuk acara panggung musik, pemirsa televisi  sudah menantikan acara tersebut mulai siang hari, diantaranya sudah  berdiskusi dan saling mengingatkan agar tidak lupa menonton tayangan tersebut nanti malam. Dua jam sebelum acara penayangannya orang-orang sudah siap sedia dan menghentikan beberapa aktifitas lainnya.  Mau tidak mau kita harus menonton TVRI saat itu, karena hanya TVRI corong satu-satunya siaran pertelevisian kita, pada hingga tahun 1982, sebelum masuk TPI. Dalam acara TVRI inilah kita temukan sebuah acara yang sangat populer berjudul Artis Safari.
Dian Piesesha, kangen 1980-an
Kita kenal artis-artis pujaan masa lalu, antara lain : Si Cantik angin Mamiri dari Selatan, almarhumah Andi Meriam Mattalata menyanyikan tembang manis “Januari yang biru” dan judul lainnya “Kepastian ku”
Ratih Purwasih antara lain menyanyikan lagu “Hujan Turun Lagi”. Arie Wibowo, dengan lagunya “Anak SIngkong”, Alamrhum Gombloh, dengan lagunya ” Ku Gadaikan  Cintaku”, Nia Daniati, dengan lagunya “Gelas-gelas Kaca”. Iis Sugianto dengan lagunya ” Jangan sakiti hatinya”.  Dan lain sebagainya tidak dapat disebutkan lagi satu-persatu dalam tulisan ini.
Beberapa penyanyi baru tumbuh menjadi penyanyi populer dari sini, misal Ria Resti Fauzi, Iis Sugiarti, Ikang Fauzi, ratih Purwasih, Meriam Belina dan lain-lain.
Beberapa penyanyi top dangdut dan Pop tidak bisa dapat masuk ke pentas Artis Safari, antara lain Iwan False, Rhoma Irama dan Koes Ploes bersaudara akibat dianggap terlalu menyentil lirik lagunya.
Akhirnya, pada penghujung 1991, acara ini pun dihentikan. Bukan karena kehabisan lagu dan imijinasi, tapi justru sudah terkontaminasi imajinasi yang destruktif dan dikeola oleh Mafia Artis Safari. Banyak orang merasa tertipu, banyak orang rugi akibat menyerahkan uang untuk dapat masuk dalam pentas Artis Safari. Akhirnya para mafia itu ditangkap dan ternyata.. Oooo, ada kaitannya juga dengan “orang dalam”. Daripada ribut-ribut, mending bubar saja…kata pengurus Artis Safari.
Apakah sekarang akan ada model artis safari seperti jaman dulu?. Artis sekarang lebih hebat-hebat, lebih berani, lebih kreatif dan lebih cantik dan ganteng..Tapi sayang… ternyata artis lama menang dalam penguasaan penghayatan dan syairnya, sehingga lagu-lagunya tidak lapuk karena hujan dan tidak lekang karena panas di telan masa.. Coba deh buktikan sendiri, benar apa tidak kata abang…
Remaja masa 80-an kini berada di seluruh penjuru dunia pasti ada yang merindukan suasana 80-an  hadir kembali. seperti Arab Saudi, Korea, Jepang  dan lainnya yang pernah mendapat sentuhan  era 1980-an  tentu masih merindukannya bukan?.
Seperti merasa kehilangan sesuatu, tapi tidak tau apa bentuknya, tidak tau cara menyampaikannya, banyak yang tidak tahu untuk diajak berdiskusi.  Begitulah kira-kira ekspresi nostalgia 80-an. yang hilang.  Salah satu yang hilang itu adalah Tayangan Aneka Ria Safari  mengisi tembang kenangan 1980-an. Maka tak heran, banyak orang ikut milis 80-an agar bisa mengobati rindunya dan menemukan kembali sesuatu yang  pernah hilang, walau untuk bertemu hanya  untuk sesaat saja.. Biarpun membayar mahal untuk menemukan kenangan indahnya, no Problem,  yang penting  rindu sudah terobati..
Semoga bermanfaat dan dapat mengurangi kerinduan terhadap tayangan Favorite dan tembang-tembang 1980-an.

BEKELAN


Bekelan berasal dari bahasa Belanda, bikkelen.


Pada awalnya biji bekel dibuat dari engsel tulang tumit kaki belakang domba. Sekarang dibuat dari logam. Terdiri dari empat biji bekel dan satu bola bekel.

Logam ini memiliki bentuk yang khas. Terdiri dari permukaan kasar yang ditandai dengan lubang-lubang kecil di permukannya berjumlah lima titik, permukaan halus yang ada tanda silang atau polos sama sekali, permukaan atas yang ada bintik merahnya, dan permukaan bawah yang tidak ada tanda catnya.

Pertama, pemain menggenggam seluruh biji bekel dan menyebar seluruhnya ke lantai sambil melemparkan bola bekel ke atas dan menangkapnya. Biji bekel diambil satu-satu sampai habis. Ulangi lagi menyebar seluruh biji bekel dan diambil 2 biji bekel, diambil dengan 3 biji bekel, diambil 4 biji bekel, terakhir lima biji bekel diraup sekaligus.

Langkah kedua, Balik posisi bekel menghadap ke atas semua satu persatu. Ulangi terus sampai seluruh permukaan bekel menghadap ke atas semua. lalu ambil satu bekel, ambil 2 biji bekel, ambil 3 biji bekel, ambil 4 biji bekel, terakhir raup seluruh biji bekel.

Langkah ketiga , balik posisi biji bekel menghadap kebawah dan ulangi langkah sepertei langkah kedua dengan mengambil biji bekel 1, 2, 4, dan seluruhnya.

Langkah keempat, balik seluruh posisi bekel bagian permukaan yang halus menghadap ke atas lalu ambil biji bekel seperti langkah ketiga.

Langkah kelima, balik posisi bekel posisi permukaan kasar menghadap ke atas semua, lalu ambil biji bekel seperti langkah sebelumnya,

Langkah terakhir dinamakan Nasgopel. Balik posisi biji bekel mengahadap ke atas semua, kemudian balik lagi semuanya menghadap kebawah semua, terus permukaan halus menghadap ke atas semua, dan terakhir balik satu persatu permukaan kasarnya menghadap ke atas semua. Raup seluruh biji bekel dalam sekali genggaman. Bila ada kesalahan dalam langkah nasgopel ini pemain harus mengulang ke langkah awal nasgopel. Pemain yang bisa melewati tahap ini dinyatakan sudah menang dan berhak untuk istirahat sambil menonton teman-temannya yang belum bisa menyelesaikan permainan

PLETOKAN


Pletokan atau bedil-bedilan dibuat dari bambu, panjang 30 cm dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai laras bedil (bentuk pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang dihaluskan. Sebagai peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya.

Cara Bermain:

Cara menembak adalah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar ± 5 meter dan relatif lurus. Permainan ini dapat sebagai sarana perang-perangan.


BENTHIK

Benthik terbuat dari 2 potong stik atau kayu bentuk silinder dengan panjang berbeda. Satu potong kayu dengan panjang sekitar 30 cm, yang satunya sekitar 10 cm. Kedua potongan stik tersebut biasanya berdiameter sama, sekitar 2-3 cm. Biasanya potongan kayu tersebut diperoleh dari ranting-ranting pohon yang tumbuh di sekitar halaman, seperti pohon asem, pohon mlandhing (petai Cina), pohon jambu biji, pohon mangga, dan sejenisnya. Ranting pohon yang diambil biasanya dari kayu yang ulet dan tidak mudah patah. Bisa jadi, alat benthik dibuat dari potongan bambu yang dibuat silinder dengan ukuran yang sama seperti di atas.
Cara bermainnya pun bisa dianggap mudah. Bisa dilakukan dengan cara beregu atau individu. Jika dilakukan beregu, bisa jadi satu regu (kelompok) terdiri dari 3 atau 4 anak. Ketika satu regu bermain, maka regu yang lain mendapat giliran jaga. Setiap regu secara bergantian memainkan benthik hingga semua mendapat giliran. Setelah selesai, bergantian yang jaga mendapat giliran bermain. Jika dilakukan individu, misalnya 5 anak, maka satu anak mendapat giliran bermain, maka 4 anak lainnya mendapat giliran jaga. Jika anak yang bermain sudah kalah, maka digantikan temannya secara bergantian. Regu atau anak yang mendapatkan angka terbanyak biasanya dianggap sebagai pemenang.
Sebelum permainan dimulai, anak-anak membuat sebuah lubang di tanah dengan ukuran memanjang sekitar 7-10 cm, lebar 2-3 cm, Lubang itu digunakan sebagai tolakan melemparkan stik pendek. Setelah itu anak-anak melakukan hompimpah atau sut. Permainan benthik biasanya terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, anak yang mendapat giliran bermain, meletakkan stik pendek di atas lubang, lalu dengan bantuan stik panjang, stik pendek dilempar sekuat dan sejauh mungkin. Jika benthik pendek tertangkap tangan, maka anak yang bermain dianggap kalah, sementara yang menangkap stik pendek mendapat nilai, umpamanya dengan dua tangan 10 poin, satu tangan kanan 25 poin, satu tangan kiri 50 poin, dan sebagainya. Jika tidak tertangkap, salah satu anak yang jadi melemparkan stik pendek ke arah stik panjang yang telah ditaruh di atas lubang dengan posisi melintang. Jika stik panjang terkena, maka anak yang bermain kalah.

Jika stik pendek tidak mengenai stik panjang, anak yang bermain dapat meneruskan permainan ke tahap kedua. Pada tahap ini, anak yang bermain lalu melemparkan stik pendek ke udara lalu dipukul sekuat tenaga dengan stik panjang agar terlempar sejauh mungkin. Jika stik pendek yang dilempar tertangkap oleh lawan, maka anak yang bermain dianggap kalah. Ia harus menghentikan permainan. Jika tidak tertangkap tangan, maka anak yang jaga harus melemparkan stik pendek ke arah lubang yang telah dibuat. Jika saat dilempar ke arah lubang, stik pendek terpukul oleh anak yang bermain dan terlempar jauh kembali ke arah sebaliknya, maka perolehan poin yang didapat akan semakin banyak. Sebab cara penghitungan poin dengan menggunakan stik panjang, diawali dari lubang ke arah jatuhnya stik pendek. Jika stik pendek yang dilempar ke arah lubang dan tidak terpukul oleh si pemain, maka penghitungan juga dilakukan mulai dari lubang ke arah jatuhnya stik pendek yang lolos dari pukulan kedua. Jika lemparan stik pendek dari lawan masuk ke arah lubang, maka poin yang dikumpulkan oleh anak yang bermain dianggap hangus.
Apabila pada tahap kedua, anak yang bermain mendapatkan poin, maka bisa dilanjutkan ke tahap ketiga. Pada tahap ini, anak yang bermain harus meletakkan stik pendek ke dalam lubang. Satu ujung stik dimasukkan ke dalam lubang, sementara ujung stik lainnya timbul di permukaan ta
nah. Anak yang bermain harus bisa memukul ujung stik yang timbul agar mengudara lalu dipukul sejauh mungkin. Jika tidak dapat memukul kedua kali, maka ia dianggap kalah atau mati dan harus digantikan dengan pemain lainnya. Namun jika berhasil memukul lagi satu kali, dua kali atau seterusnya, maka pemain berhak untuk mengalikan hasil tersebut. Jika terlempar sejauh 20 kali stik panjang dan terpukul 1 kali lagi, maka ia mendapatkan poin 20. Jika ia mampu memukul 2 kali sebelum terlempar jauh, maka ia berhak melipatkan menjadi dua kali. Bisa jadi, ukuran untuk yang berhasil memukul dua kali atau seterusnya, memakai alat ukur benda lain, misalnya peniti, gabah, dan sebagainya. Semakin ia memukul berulang kali sebelum terlempar jauh, memungkinkan ia akan finish lebih dulu. Begitu seterusnya dalam permainan benthik. Ia akan mengulangi dari awal, apabila tidak “mati” dalam permainan.
Ada sisi positif dari permainan tradisional benthik ini. Anak akan diajarkan untuk bersosialisasi dengan teman bermain. Jika ia tidak dapat bersosialisasi dengan baik, pasti teman bermain akan menjauhinya. Begitu pula sportivitas akan diuji dalam permainan ini. Setiap anak yang tidak berjiwa sportif pasti lama-kelamaan juga akan ditinggalkan oleh rekan bermain.

Panggalan/Gasingan

Panggalan atau Gasingan adalah permainan tradisional ini cukup terkenal dan mungkin masih ada hingga saat ini, permainan ini biasanya dimainkan oleh para remaja dan dewasa namun anak-anakpun banyak yang tidak ketinggalan..  Panggalan atau Gasing terbuat dari kayu, dan bentuknya bermacam2 tetapi umumnya berbentuk bulat dengan ujung yang lancip. Mungkin teman-teman masih ingat kita mencari kayu Petet( petai Cina) dan Kayu Jenar yang kadang-kadang kita tak perduli milik orang lain atau bahkan yang tumbuh di kuburan.
Gasing dapat berputar dengan cepat dan dalam waktu yang lama, untuk memutarnya diperlukan tali yang cukup panjang.  Caranya yaitu dengan meililitkan tali hingga membentuk lingkaran diatas sumbu gasing, kemudian gasing dilemparkan sambil menarik tali dengan cepat.
Permainan ini ditentukan dari gasing mana yang lebih lama berputar, adapula permainan adu gasing, yaitu dengan cara menghantamkan gasing milik kita ke gasing milik musuh.  Bila gasing milik musuh terpelanting atau pecah maka kita menang dan akan ditantang oleh pemain berikutnya. walaupun berbahaya namun waktu kecil kita seakan tak perduli.

Download Mp3 KOES PLUS Volume 5 (1971) Kaset Komplit

Download Mp3  KOES PLUS Volume 5 (1971) 
Label: Dimita Molding Ltd

Track List
1. Nusantara 1
2. Penyesalan
3. We Love Each Other
4. Perasaan Cintaku
5. Musik Di Sekelilingku
6. Relax
7. Hanya Temanku
8. Sonya
9. Menanti
10. Hari Yang Indah
11. Hari Ini Dan Nanti
12. Nyanyian Malam



Download Mp3  KOES PLUS Volume 5 (1971)
Download Disini



Download Album KOES PLUS Volume 6 (1972) Kaset Mp3
Label: Dimita Molding Ltd

Track List
1. Kerinduan
2. Ibu Dan Lagunya
3. Tears Are Falling
4. Oh Kasihku
5. Waktu Cepat Berlalu
6. Friendly Love
7. Hidup Tanpa Cinta
8. Tiada Jalan Lagi
9. We Say Hello
10. Bukan Rahasia
11. Unhappy Sad
12. How Much I Love You




Download Album KOES PLUS Volume 6 (1972) Kaset Mp3
Download Mp3 KOES PLUS  Volume 4 (1971) Komplet
Label: Dimita Molding Ltd

Track List
1. Malam Ini
2. Jeritan Hati
3. Kr. Pertemuan
4. Why Do You Love Me
5. Bunga Di Tepi Jalan
6. Bertemu Dan Perpisah
7. Jangan Sedih
8. Jangan Berulang Lagi
9. Kembalilah
10. Kasihku Yang Hilang
11. Termenung Lesu
12. Hati Orang Siapa Tahu





Download Mp3 KOES PLUS  Volume 4 (1971) Komplet