Social Icons

MAKANAN-MAKANAN KETIKA AKU KECIL.



1.      TIWUL. Ketika Kecil Saya sering dikasih Sarapan sama Emak saya makanan yang namanya Tiwul yaitu makanan yang dibuat dari gaplek ketela pohon atau singkong yang dikeringkan Sebagai makanan pokok pengganti beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Tiwul  dapat mencegah perut keroncongan, bahkan ada yang percaya dapat mengobati penyakit maag dan lain sebagainya. Tiwul pernah digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa penjajahan Jepang.
2.      GATOT. Makanan ini juga diolah dari bahan gaplek lalu ditanak, diberi gula agar manis, lalu dsetelah matang, menghidangkannya dengan di beri parutan kelapa [dikrawu kambil], dengan diberi garam secukupnya, jadilah GATOT berasa, manis, sekaligus gurih dan enak. Makanan ini juga menjadi makanan sehari-hari pada waktu kecilku.

3.   NASI JAGUNG.Sesuai namanya makanan ini terbuat dari Jagung yang ditumbuk pakai lesung. Namun pada zaman sekarang Nasi Jagung sudah jarang kita temui, kalaupun ada justru ada di restoran-restoran.Padahal pada masa kecilku Sego Jagung ini tidak asing bagi saya dan teman-teman sebaya. Kata Bapak Saya Nasi jagung ini perb\nah jadi Makanan pokok pada waktu penjajahan Jepang, karena Beras pada diangkut Jepang di Negaranya.Sego Jagung ini sangat nikmat ketika disantap hangat mengepul, Biasanya sayur yang lazim ditemui bersanding dengan menu Nasi Jagung adalah urap sayur, tumis terong, tumis lodeh, atau tumis cabe hijau. Sedangkan lauknya adalah ikan asin, dan rempeyek teri.

4.      GethukPembuatan getuk ini sendiri adalah dengan menumbuk ketela pohon yang telah dikukus dan dicampur dengan minyak kelapa secara manual menggunakan antan dan lumpang. Setelah lembut, disajikan dengan parutan kelapa biasa, dan parutan kelapa yang sudah direndam juroh (larutan gula jawa).

5.     Cethot. Singkong untuk bahan baku cetot haruslah yang sudah tua benar, yakni umur di atas sembilan bulan sejak tanam. Singkong segar itu dikupas, dihilangkan bagian tengahnya yang berkayu (sontrotnya) lalu diparut. Sekarang, pemarutan singkong segar bisa menggunakan mesin pemarut. Dulu, pemarutan singkong dilakukan secara manual. bersamaan dengan pemarutan singkong, juga dilakukan pemarutan kelapa. Kelapa untuk campuran cetot juga harus yang sudah tua benar. Tiap dua kilo singkong segar, dicampur dengan satu butir kelapa tua berukuran sedang. Sebelum diparut, kelapa itu harus dibersihkan bagian luarnya yang keras dan berwarna cokelat, dengan cara dikerok atau disayat tipis-tipis.

6.      Gablok Gablok dapat dibuat dari jagung maupun beras. Hingga ada istilah gablok jagung dan gablok beras. Namun ada beberapa kawasan yang menggunakan istilah gablok hanya untuk menu berbahan jagung, sementara yang berbahan beras disebut pondoh. Proses pembuatan gablok beras maupun jagung hampir sama dengan proses pembuatan cetot. Gablok beras dibuat seperti halnya menanak nasi. pertama-tama beras dicuci lalu direbus sampai menjadi "karon" (nasi setengah matang). Karon ini dicampur dengan kelapa parut dan garam secukupnya. Perbandingan beras dengan kelapa adalah satu liter beras satu butir kelapa. Setelah itu karon bercampur parutan kelapa ditanak sampai masak. Setelah itu nasi bercampur parutan kelapa dituang ke dalam bakul atau tenggok yang telah diberi alas daun pisang, lalu ditumbuk sampai halus dan dipadatkan. Kalau sudah dingin, gablok beras siap dipotong untuk disajikan. Pembuatan gabloh jagung agak lebih rumit. Pertama jagung putih pipilan ditaruh dalam lumpang, disiram air sedikit mendidih dan ditumbuk (dikecrok) sampai kulit bii mengelupas, lembaga terpisah dan biji pecah. Kulit biji dan lembaga ditampi agar terpisah dari biji pecah. Selanjutnya biji jagung direndam sampai empuk. Lama perendaman, paling sedikit enam jam. Biji jagung yang telah direndam, dicuci sambil diambil lembaga dan kulit biji yang masih terikut. Setelah bersih, biji ditumbuk sampai menjadi tepung dan diayak. Tepung ini dicampur sedikit air, diratakan dan dikukus hingga menjadi "karon I". Karon I ini diangkat, ditaruh dalam tampah, disiram air panas, dihancurkan, diratakan dan dibiarkan mengembang. Selanjutnya karon dikukus untuk keduakalinya. Setelah masak karon II kembali diangkat, dituang dalam tampah, disiram air dingin diaduk dan dibiarkan mengembang. Sampai di sini, proses pembuatan gablok jagung masih sama dengan pembuatan nasi jagung. Pada pembuatan gablok, setelah karon II  mengembang, dicampur kelapa parut dan sedikit garam. Perbandingannya satu liter jagung dengan 1 butir kelapa. Karon II yang telah tercampur kelapa kembali dikukus sampai matang, dituang ke dalam bakul atau keranjang yang telah dialasi daun pisang dan ditumbuk sampai halus lalu dipadatkan. Setelah dingin, gablok jagung bisa dipotong-potong untuk dikonsumsi. Baik gablok beras maupun jagung, bisa tahan disimpan dalam kondisi udara terbuka sampai dengan satu minggu tanpa mengalami kerusakan.


7.      Inthil, Tanaman sagu sudah bisa dipanen jika berumur dua sampai tiga tahun.. Awalnya, pohon sagu ditebang dan kemudian batangnya dikuliti. Dengan menguliti batang sagu tersebut, didapatkanlah intinya, yang merupakan sagu yang berada di dalam pohon. Inti pohon sagu tersebut kemudian dibelah hingga didapatkan ukuran yang lebih kecil. Setelah itu, diambil dan ditumbuk. Penumbukan sagu dilakukan dengan alat yang disebut Lumpangr. Lumpang ini bentuknya ada yang seperti Tong ada yang seperti perahu, tumpuannya namanya Alu yang berfungsi menghancurkan sagu menjadi potongan kecil-kecil menyerupai serat. Yang selanjutnya kemudian dicampur dengan air. Pada proses selanjutnya, sagu akan mengendap dan memisahkan diri dari air, endapan tersebut yang akan dipadatkan dan dibentuk seperti bola atau lontong dan disimpan dalam wadah-wadah khusus. Nah Makanan Inthil ini di buat dari Pati Sagu tersebut. Rasanya Nikmat Bung.

Ini dulu bung sebenarnya banyak makanan waktu aku kecil yang sekarang sudah tidak ada.  Mungkin lain waktu tak sambung lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar